Hubbul Wathon Minal Iman ("Cinta tanah air adalh sebagian dari iman") adalah slogan nasionalisme Islam yang dipopulerkan ulama Nusantara, terutama oleh KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Abdul Wahab Chasbullah, sebagai landasan perjuangan kemerdekaan Indonesia, meskipun bukan hadis sahih, maknanya bersumber dari kecintaan Rasulullah SAW pada tanah airnya (Madinah) yang dicontohkan dalam hadis sahih, dan menjadi semangat bagi kaum santri untuk mempertahankan NKRI.
Asal-usul dan Makna
Bukan Hadis, tapi Sahih Maknanya: Para ulama (seperti Imam As-Suyuthi) mengonfirmasi bahwa frasa ini bukan hadis Nabi Muhammad SAW, tetapi maknanya sangat benar dan sesuai dengan ajaran Islam dan perilaku Nabi.
Teladan Rasulullah SAW: Nabi Muhammad SAW menunjukkan kecintaan pada tanah airnya (Madinah) dengan mempercepat laju untanya saat mendekati Madinah setelah pulang dari suatu perjalanan, menunjukkan kerinduan pada tanah airnya (HR Bukhari).
Kecintaan Fitrah: Mencintai tanah air adalah fitrah manusia, tempat lahir, mencari rezeki, dan beribadah, sehingga wajar dan dianjurkan dalam Islam.
Peran dalam Perjuangan Indonesia
Pondasi NU: Slogan ini dicetuskan dan diperkuat oleh para pendiri Nahdlatul Ulama (NU) sebagai semangat perjuangan melawan penjajahan, menyatukan agama dan nasionalisme.
Fatwa K.H. Hasyim Asy'ari:
KH. Hasyim Asy'ari menganggap membela tanah air sebagai fardhu ain (kewajiban individu) dan mengeluarkan fatwa jihad, menjadikan Hubbul Wathon Minal Iman sebagai jargon untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
Lagu Yalal Wathon: Slogan ini juga tersemat dalam lirik lagu perjuangan ciptaan Hasyim Asy'ari, "Yalal Wathon," yang semakin memperkuat semangat nasionalisme santri dan bangsa.
Kesimpulan
Hubbul Wathon Minal Iman adalah semangat nasionalisme agamis yang tidak bisa dipisahkan, di mana mencintai tanah air adalah bagian integral dari keimanan, yang diwujudkan dalam tindakan membela negara, sebagaimana dicontohkan oleh para ulama dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
